Aliando Syarif Perankan Iklan Yamaha Mio M3 125
Aliando Syarif Perankan Iklan Yamaha Mio M3 125 – Siapa yang tak kenal dengan Aliando Syarif, aktor muda berbakat berwajah tampan yang melejit lewat sinetron Ganteng-Ganteng Srigala. Kini, Anda akan semakin sering menyaksikan wajahnya di layar kaca, iklan, dan papan reklame setelah ia didaulat membintangi iklan Yamaha Mio M3 125.
Aliando tak sendiri. Seorang aktris muda blasteran Jerman, Tatjna Saphrina, turut dinobatkan sebagai brand ambassador Yamaha Mio M3 125. Ternyata, dari sekian banyak kandidat yang akan membintangi iklan Yamaha Mio M3 125, tim kreatif Yamaha merasa Tatjana yang paling cocok disandingkan dengan Aliando.
Pertimbangan pihak Yamaha memilih Aliando tak lain karena karakter anak muda kekinian yang melekat pada dirinya. Apalagi popularitasnya saat ini sedang berada di puncak, sehingga mudah menarik perhatian publik. Dari segi fisik, Aliando juga dianggap paling pas memerankan ikan Mio M3. Postur tubuhnya tidak terlalu kekar, juga tak terlalu kurus. Sehingga Yamaha Mio M3 menjadi tunggangan yang paling proporsional untuknya.
Selama ini Aliando kerap dipasangkan dengan Prilly Latuconsina. Namun, pada kesempatan kali ini, Yamaha justru ingin membuat perubahan dari sesuatu yang sudah terlampau sering dilihat publik, yakni dengan cara memilih Tatjna Saphrina sebagai lawan Aliando. Tentu saja, dari segi paras Tatjana sangat tidak mengecewakan. Postur tubuhnya dengan kesan energik yang kental. Pantas saja jika semua yang melekat pada diri Tatjana semakin menguatkan keyakinan Yamaha untuk memilihnya sebagai Brand Ambassador.

Perang Iklan
Ketatnya persaingan antar sepeda motor matik, tak jarang membuat tim marketing dan promosi melakukan black campaign untuk merubuhkan kejayaan produk kompetitor. Hal ini terjadi pada iklan Mio M3 125 yang terbit pada sebuah media massa di kota Lampung. Pada iklan tersebut, Yamaha seakan ingin membuat komparasi terselubung antara Mio M3 125 dengan produk kompetitor yang namanya sengaja diplesetkan menjadi BETE.
Di satu sisi, iklan semacam ini mengandung unsur kreativitas tersendiri. Starategi promosinya halus, tapi menjatuhkan lawan. Namun, di sisi lain justru memantik sumbu permusuhan. Bukan tidak mungkin sindiran yang dilakukan Yamaha menimbulkan pergesekan dengan brand kompetitor. Buktinya, lawan Yamaha tersebut tak tinggal diam. Pihak lawan turut mengiklankan produknya dengan startegi yang sama. Bedanya, brand kompetitor Yamaha sama sekali tak menyebut merk lawan atau pun membuat plesetan. Sasarannya justru terletak pada teknologi Blue Core yang diagung-agungkan Yamaha. Kompetitor Yamaha dengan cerdik mengubahnya menjadi teknologi “Buocor” (baca: bocor).
Di mata khalayak, perang iklan yang mengandung unsur black campaign tak ubahnya dagelan. Khalayak berharap, cara-cara seperti ini tak perlu diulangi lagi. Sebab, meski unik tapi tetap saja terkesan licik. Semoga ke depannya, iklan Yamaha Mio M3 125 lebih menarik, sehat, dan layak dicontoh oleh brand kompetitor.