Mengenal Lebih Dekat Teknologi VVA Pada YZF-R15
Mengenal Lebih Dekat Teknologi VVA Pada YZF-R15 – Tahun ini 2017 Yamaha barengan dengan pembalap MotoGP telah memperkenalkan ke public Motor All new Yamaha YZF-R15. Motor category sport 150 cc fairing ini pun telah dibekali dengan technology Variable Valve Actuation (VVA), serupa dengan yang telah dipakai ke produk Yamaha lainnya seperti Yamaha NMAX dan Aerox. Technology VVA ini adalah kunci dari motor fairing sport yang telah di uji untuk maintain performa mulai dari perputaran atas hingga perputaran bawah.

Menurut penjelasan dari pak Ridwan Arifin dari Service Education YIMM (PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing), Variable Valve Actuation memiliki fungsi untuk maintain power serta torsi maximum supaya tetap pada setiap perputaran. Hal ini bisa terjadi dikarenakan lift klep, serta durasi nya akan menyesuaikan faktor wiming.
jadi singkatnya cara kerja VVA seperti ini, ketika perputaran mesin mencapai kecepatan 7.400 rpm (round per mile) Variable Valve Actuation pada Motor YZF-R15 ini akan teraktif kan. Lalu ECU akan memerintahkan ke selenoid untuk pindah kem. Kemudian Variable Valve Actuation akan mengubah durasi intake low cam menadi intake high cam. sehinga durasi berubah, lift berubah, vakve berubah, dan otomatis tenaga selalu siap terus menerus.
Perbedaan Variable Valve Actuation R15 dengan NMAX ataupun Aerox yaitu terdapat pada pengaturannya. Pada kedua motor skutik tersebut VVA akan dimulai aktif pada kecepatan 6.000 rpm. Berbeda kan? demikian sudah dijelaskan di atas, mengenai VVA dari R15 akan mulai aktif pada kecepatan 7.400 rpm.
Why? Yamaha R15 tidak menggunakan mesin tipe DOHC dan tetap mempertahankan tipe SOHC? Salah seorang Project Leader All New R15 ST Development Division Yamaha Motor Company Ltd (MR. Yu Kitamura), hanya dengan menggunakan Teknologi VVA ditambahkan Mesin SOHC maka performance motor bakal lebih baik ketimbang memakai tipe DOHC. hal ini disebabkan tipe DOHC hanya fokus terhadap rpm tinggi, berbeda dengan SOHC + VVA yang berfungsi untuk menjaga torsi dan tenaga tetap di setiap perputaran nya.
Mr. Kitamura menekankan, jika motor menggunakan tipe mesin DOHC tidak lah matching, karena merupakan jenis tipe mesin long stroke. Jadi bukan lah dikarenakan DOHC atau SOHC lebih rendah atau tinggi, akan tetapi ini persoalan karakter mesin dan stroke yang harus selaras dan sinkron.
Demikian lah sedikit pembahasan mengenai Teknologi VVA Yamaha YZF-R15. Semoga bermanfaat, Yamaha Semakin di depan
